Ternyata.....sesakit itu terus berharap pada manusia, terus bersandar pada manusia...
Padahal ini bukan kali pertama, sebelumnya pernah dan seharusnya aku bisa belajar dari hal tersebut.
Ini kisahku dalam menunggu.....
Menunggu takdirku....
Menunggu nasibku
Ini kisahku, kisah aku yang selalu keliru membaca isi hati manusia
kisahku, kisah yang selalu saja dikecewakan oleh ekspetasi sendiri
Semua berawal dari aku yang terlalu terburu-buru merasa do'aku segera terkabul cepat
padahal aku saja manusia penuh dengan salah dan khilaf
bagaimana bisa doaku begitu cepat terkabul?
Semua berawal dari aku yang begitu ingin doaku segera terkabul
Aku yang begitu mudah jatuh hati pada nyaman
Kemudian aku merasa bahwa dia adalah jawaban atas diriku
Saat aku merasa dia adalah jawaban dari doaku.....
Namun, ternyata Allah tunjukkan bahwa dia adalah kebalikan dari apa yang aku doakan
ya, aku berdoa agar dipertemukan dengan dia yang mampu menjaga pandangannya,
dia yang mampu menjaga setiap ketikan yang dia ketikkan kepada lawan jenisnya
Aku berusaha menyangkal.....
aku terus menyangkal..... ah mungkin itu dulu..... sekarang tidak
lagi dan lagi, tanpa aku tanya, tanpa aku cari.... Allah sendiri yang menunjukkan bahwa sangkalanku itu salah
Rabbi, aku begitu kecewa.....
Sebagai manusia biasa aku marah
Namun, masyaallah, Engkau ajak hatiku untuk melembut
Kemudian aku tersadar..... Mungkinkah ini caraMu ya Allah, untuk menyadarkanku
menyadarkanku bahwa, jika aku ingin dapat yang mampu menjaga, maka aku pun harus berusaha untuk menjaga
Mungkinkah ini caraMu ya Allah, mematahkan hatiku, membasahi pipiku sekarang.... dibanding diujung sana nanti
Apapun itu ya Allah, Aku berusaha kembali padaMu
Rabbi, bantu aku.... bantu aku untuk selalu kembali padaMu
Mulai detik ini, aku ingin benar-benar kembali
Aku ingin benar-benar berlindung
Aku ingin benar-benar meminta
Aku ingin benar-benar merengek
Rabbi, bantu aku, ini yang terakhir........
Aku Mohon pertemukan aku dengan dia yang mampu menjadikan aku satu-satunya dalam hidupnya selain ibu dan saudara perempuannya
No comments:
Post a Comment