Hidup bagi saya….
Hal yang belum bisa saya gambarkan secara detail. Hidup itu
seperti nonton sinetron atau main game. karna menurut saya kita gak akan tau
apa yang akan terjadi di episode selanjutnya atau di level selanjutnya akan di
beri tantangan seperti apa. Tapi…hidup itu seperti game karna semakin tinggi
levelnya maka semakin sulit ujiannya J.
Kita gak tau kita lagi naik level berapa tapi yang pasti kalau main game itu
harus sabar apalagi hidup. Mengeluh itu pasti ada gimanapun bentuknya dan gimanapun
cara ngungkapinya. Berani bilang ga pernah ngeluh dalam hidup?. Mengeluh yang
paling baik itu sama Allah. Kalau hidup ga penuh misteri gak akan seru. Kamu
Cuma akan menemui kebosanan dalam hidup. Karna kamu akan tau apa yang akan kamu
dapat setelah berbuat ini itu.
Hidup itu gaboleh kebanyakan santai atau nanti kamu akan
kehilangan semua kesempatan dan waktu di dunia. Hidup itu juga jangan terlalu
serius atau nanti cepet stress. Ya hidup itu kesempatan. Karna kesempatan itu Cuma
datang sekali dan itu sama kayak hidup yang Cuma sekali dan punya nyawa satu. Ya kalaupun
kesempatan itu datang dua kali pasti akan berbeda kesempatanya begitu juga
hidup. Kalau di kasih kesempatan hidup itu dua kali berarti dia di kasih
kesempatan untuk memperbaiki dirnya. Hidup itu harus sering baca biar tambah pengetahuan.
Karna hidup tanpa pengetahuan itu gak aka nada artinya.
Hidup itu singkat. Kalau di pakai buat melakukan hal baik
jiwa kita nanti akan tenang tapi kalau selalu melakukan kejahatan kelak nanti
hidup tak akan tenang (gelisah). Saya baru hidup 17 tahun. Saya sadar menulis
tentang hidup ini padahal saya masih bocah. Tapi biarlah saya mendeskripsikan
itu sendiri sesuai dengan apa yang saya fikirkan,saya alami dan saya rasakan. Ini
negera demokrasi jadi bebas mengemukakan pendapat suara tapi bukan bebas
bebasan yang berlebihan.
Hidup itu penuh dengan cobaan. Mulai dari yang berat seberat
barbel para atlet angkat besi sampai seberat upil. Sebenarnya kalau curhat sama
empu yang punya jagat raya ini yang di minta bukan untuk mengakhiri cobaan tapi
untuk di tunjukan jalan keluar. Karna cobaan ga mungkin berenti. Cari jalan
keluar itu harus sabar dan perlu pemikiran yang pastinya jangan di kondisi lagi
panas panasnya kepala karna emosi. Setelah dapat jalan keluar, tinggal lihat
hasilnya. Baik buruk,cocok tidak,salah benar. Setelah tahu hasilnya kita
tinggal menyimpulkan semuanya dari cobaan itu.kita koreksi diri kita,sikap
kita,hidup kita. Karna Allah Swt gak mungkin ngasih cobaan gitu aja. pasti ada
tujuannya. Dan menurut saya ya tujuannya agar kita selalu memperbaharui diri
kita menjadi pribadi yang baik. Mulai bercermin apa ya yang menyebabkan saya
mendapat cobaan itu?
Semua manusia di muka bumi ini sama. Sama sama punya mata,hidung,mulut,telinga
yang berhak membedakan mereka hanyalah sang empu pemilik jagat. Yang membedakan
kita hanyalah amal ibadah kita di hadapan Allah. Tapi di dunia kita ini sama
kok. kalo yang sombong karna kaya,semua itu bukan miliknya itu hanya titipan
jikalau kamu kaya nanti dan kamu bersikap sombong ingatlah Allah itu Maha Adil
dan Maha tahu.
Jangan terlena dengan dunia banget karna orang orang kaya juga
lebih lama di periksanya di alam sana nanti. Mereka akan di tanyai pertanggung
jawaban atas hartanya. Di dapat dari mana hartanya,di pakai untuk apa saja.
Allah itu Maha Kuasa,Dia bisa saja melenyapkan harta kamu detik ini juga karna
kesombonganmu. Sombong karna berparas cantik maupun tampan, kembali lagi bahwa
semua itu adalah pemberian Allah dan itu milikNya. Kalau kamu sombong Allah
bisa saja melenyapkan kecantikanmu dan menggantinya dengan keburukan. Orang
berparas cantik dan tampan tidaklah di nilai hanya dari paras namun dari hati
dan perilakunya juga. Apalagi dari segi keimanannya terhadap tuhanya. Sombong
karna kepintarannya sungguh kamu tidak akan menjadi pintar,cantik maupun kaya
kalau bukan karna atas izin Allah Swt.
Selalu bersyukur adalah kuncinya agar rezeki yang kamu
dapatkan akan terus di tambah. Bersyukurlah atas hidupmu lihatlah orang yang
terbaring di dalam tanah…kamu lebih beruntung dari mereka yang mungkin sebenarnya
masih ingin hidup bersama kita.
No comments:
Post a Comment