Sebenarnya tulisan ini tidak pernah terniatkan untuk aku tulis. Karna sejak awal memang aku tidak pernah berniat untuk meninggalkan kalian. Menjadi bagian dari hidup kalian walaupun singkat, adalah kejutan indah yang pernah Tuhan berikan. Bagaimana tidak, aku bahkan tidak tahu kalian dan kalian pun tidak tahu aku siapa.
Setahun berlalu, aku ingat kala itu hari pertama kita bertemu. Sebetulnya aku gugup, aku takut kalian menilai diriku orang yang terlalu memaksa diri untuk menjadi asik. Tapi, sudahlah yang penting aku bisa melihat raut wajah kalian satu persatu.
Banyak hal yang ingin aku lakukan saat itu, untuk bisa mengenal kalian lebih jauh hanya dalam satu hari. Mulai dari meminta kalian menuliskan biodata kalian, sampai aku meminta kalian menuliskan mimpi-mimpi kalian. Namun, ya tidak bisa kan kita mengenal orang hanya dalam waktu sehari saja.
Hampir setiap hari aku berfikir bagaimana cara agar aku bisa menjadi orang tua pengganti yang tidak seperti orang tua. Aku ingin menjadi orang tua yang diterima oleh kalian, orang tua yang dijadikan teman dan kawan bercerita, orang tua yang dijadikan tempat bertanya tanpa khawatir disalahkan.
Aku ingat, hari pertama kita pergi jalan bersama-sama. Aku putuskan untuk menjadi bagian dari kalian, mengikuti kemana kalian pergi sementara rekan kerja ku yang lain menyantap makan bersama-sama. Ntahlah, aku tak merasa sedih, karna aku senang bisa tertawa diantara kalian, berbincang dengan kalian, bercanda dengan kalian. Karna memang tujuanku adalah ingin menjadi bagian dari kalian.
Di malam hari, aku sempatkan diri mengetuk semua pintu kamar hotel kalian. Lelah memang, berjalan mencari nomor kamar yang tidak jelas urutannya. Tapi, aku merasa senang. Apalagi saat dengan ceria kalian membuka pintu atau dengan sejuta keluhan kalian tentang perjalanan kita.
Ahhh, pengalaman luar biasa. Jika ada bagian hidup yang ingin ku ulang, salah satunya adalah semua hal tentang kalian. Jika ada bagian hidup yang ingin ku hentikan, salah satunya adalah saat bersama kalian. Agar tidak ada kata berpisah, selain karna kelulusan kalian.
Yah, inilah jalan yang dipilih yang mana pasti ini adalah bagian dari rencana Tuhan, ntah menurutku atau kalian ini adalah rencana yang buruk, tapi bagi Tuhan, ini pasti bagian dari rencana terbaikNya.
Salam penuh cinta
untuk 11 IPS 3 (2022-2023)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Oktober 2022
Masih ingat jelas beberapa hari setelah keputusanku itu, beberapa dari kalian mengirimiku pesan melalui sosial media, isinya kurang lebih menanyakan keputusanku dan menceritakan kesedihannya atas keputusanku. Aku sangat menghargai itu dan akupun sedih atas keputusanku, sebenarnya akupun tidak tau apakah ini keputusan yang baik atau tidak namun bagaimanapun, keputusan ini memang akhirnya akan selalu diambil. Terimakasih sudah menjadi murid yang baik, yang menerima dan berusaha untuk mencerna setiap penjelasan yang saya berikan. Akupun yakin, masih ada orang yang akan lebih baik dibanding aku :).
Semangat! Sampai jumpa dilain kesempatan.
Jangan lupa menyapaku jika kalian bertemu denganku :)